(ini bukanlah lirik
dari Captain jack yang judul nya Foto Kusam, tapi artikel ini terinspirasi oleh
lagu tersebut) cekidott!
“jalan berbatu, dan panjang tiada batas, bla bla bla…. Ayo bangkit lah pahlawan, bla bla bla…” silahkan sambung sendiri apabila kalian mengingat lirik tersebut. Ah! Betapa menyenangkan apabila kita kembali teringat lagu tersebut, kalau lo ga ingat, sekedar ngingetin itu Original Sound Track DIGIMON 2 Bahasa Indonesia.
Gue ingat dahulu kala mungkin ya sekitar 5-6 tahunan pada saat itu lagi booming nya
kartun Digimon, bagi anak-anak yang
lahir pada tahun 90’an (khususnya laki-laki) siapa yang tak kenal kartun satu
ini? Ketika pulang sekolah / TK selain netek sama tante susu Dancow,
yang kami lakukan adalah nonton kartun-kartun yang terkenal pada saat itu
khususnya Digimon (kaset bajakan sih sebenarnya), tetapi hal yang paling
menarik selain film nya adalah Original Sound Track nya, kalian pasti pernah
nyanyi-nyanyi ikutin OST digimon tersebut yg bahasa jepang kalo ga salah gue
tau judul lagu nya Butterfly.
Yang paling gue suka di dalam kartun ini adalah inti dari
cerita nya (yang gue baru aja paham sekarang setelah sekian lama) yaitu intinya
“Jangan pernah Menyerah” (bagi yang pernah menonton pasti tau), itu yang
pertama.
ga ada yang kedua, satu aja sih sebenarnya.
ga ada yang kedua, satu aja sih sebenarnya.
Terus lagi gue suka ngehayal jadi pemeran digimon dan
mempunyai peliharaannya, waktu itu digimon yang paling gue suka adalah Patamon
(alasan nya karena Patamon itu berwarna kuning ke oren2an, entah apa alasannya
gue dulu suka banget sama kuning) dan tokoh digimon yang paling gue favoritin
itu adalah Tokichi. (eh, itu bukan, itu pemeran di Tamiya Let Go!.)
Betapa menyenangkan ya pada masa itu? Kartun pada jaman itu
masih tidak terlalu menganut unsur kekerasan atau pornografi , tidak seperti
kartun-kartun jaman sekarang yang banyak pornografi nya dan gue ga mau nonton
kartun tersebut, karena itu bakalan merusak pikiran kita sebagai anak muda. Eh,
btw Higshcool DXD rame juga yah?.
mungkin kita punya khayalan masing-masing, tapi gue yakin khayalan kita masih dalam batas “normal” pada jaman segitu, paling mentok juga ngehayal punya Tamiya bisa belok sendiri tanpa ada lintasan.
ga kaya sekarang, khayalan nya udah dirusak oleh masa pubertas kita, mungkin pubertas kita itu sengaja masukin cairan Sperma ke dalam otak kita agar kita selalu berpikir mesum.
mungkin kita punya khayalan masing-masing, tapi gue yakin khayalan kita masih dalam batas “normal” pada jaman segitu, paling mentok juga ngehayal punya Tamiya bisa belok sendiri tanpa ada lintasan.
ga kaya sekarang, khayalan nya udah dirusak oleh masa pubertas kita, mungkin pubertas kita itu sengaja masukin cairan Sperma ke dalam otak kita agar kita selalu berpikir mesum.
Sekarang, umur gue udah 18 tahun. Ketika gue iseng streaming
yutup buat nyari Ost. Digimon pertama dan kedua, gue merinding. Bahkan hampir
meneteskan air mata dan serasa dari lubuk hati yang paling dalam ada sesuatu
yang meronta-ronta ingin melepaskan kerinduan (oke, ini lebay.) tapi serius,
gua hampir nangis dengar kedua OST. DIGIMON ini, gue jadi teringat ke masa lalu
waktu gue masih putih, jelek (sekarang alhamdulillah udah gantengan dikit ko)
dan cengeng. Bermain-main dan ketika terjatuh yang aku tangisi hanyalah Kaki
dan lutut, bukan wanita.
Wahai kalian anak-anak 90’an. Kita sudah semakin tua (you
don’t say sih sebenarnya) tapi gue yakin pasti kalian kangen dengan masa-masa
itu, kalian pengen balik ke masa lalu tersebut? Gue bisa kok membawa kalian
balik ke masa lalu dimana kita masih belum ada dosa. Tentunya atas ijin Tuhan
yang maha esa.
mau kembali ke masa lalu? Oke ikutin gue. Gue mau ngitung mundur dari 3-1 ya.
mau kembali ke masa lalu? Oke ikutin gue. Gue mau ngitung mundur dari 3-1 ya.
3………………………………………
2……………………………..
1…………………………………………………………
Eh, nganu. Tuhan ternyata ga ijinin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar