Masniar Fidinillah. Selamat malam, semoga kamu takkan pernah
kedinginan walaupun tanpa ada seseorang yang bisa memperhatikanmu lagi.
Walaupun salah satunya adalah aku.
Ketika aku teringat kembali sejak kita pertama bertemu,
waktu itu kamu menjadi panitia MOS di sekolah. Entah kenapa kamulah perempuan
kedua yang aku sukai setelah Ketua Osis pada saat itu. Kamu lah satu-satunya
kaka kelas yang mau berbicara dengan ku, alhasil karena kamu bisa member ku
perhatian khusus, maka hadiah silverqueen kuberikan padamu! (semoga kamu ingat
dengan hal itu.)
Seiring waktu berlalu, ke-manisan mu berpudar karena kamu
ternyata telah memiliki pacar. Aku lebih memilih untuk berdiam diri karena aku
tahu aku akan cari mati kalau berani ngerebut pacar kaka kelas, tapi ternyata?
Sungguh diluar pikiranku.
Setelah sekian lama kita tak pernah berhubungan / bertegur
sapa. Tepat pada tanggal 21 januari 2013. Aku mendapatkan sms dari kamu, tentu
saja aku bingung. Ada apakah gerangan seseorang yang sudah ber-tuan ini berani
menghubungi aku lewat sms?
Singkat cerita, ternyata kamu sudah putus, dan akhirnya kita
pacaran. Tetapi sesuai dugaan ku, banyak ocehan / ledekan dari teman-temanku
dan yang pastinya dari teman-teman mantan kamu, niar. Dan hampir saja aku
menjadi bulan-bulanan mereka apabila aku tidak berteman dengan salah satu
preman sekolah yang juga teman dari mereka. Maka dari itu aku selamat dan sejak
saat itu aku tidak pernah di ganggu oleh mereka lagi.
4 bulan kita menjalin hubungan yang penuh dengan canda tawa
ini, dan juga pastinya kesedihan turut ikut serta dalam ajang ini. Dan baru
saja 4 bulan kita memulai bersama, kamu sudah harus meninggalkan kota ini
karena kamu telah menyelesaikan UN dengan nilai yang tidak terlalu memuaskan
cuman pas. Selain sedih, apa yang harus aku perbuat? Mengejarmu kuliah di
universitas di solo? Sebenarnya itu MEMANG tujuan ku sebenarnya untuk kuliah di
solo, tapi setelah aku pikir-pikir.. alasan tersebut aku ganti mutlak dengan
alasan yang jauh lebih baik ketimbang itu, yaitu “Menimbang Ilmu” walaupun bukan prodi pilihan aku, aku selalu
berjanji dengan satu hal : akan aku bikin bangga Alm. Ibu Dan Ayahku bahwa anak
mereka sukses di sini!.
Sedikit curhat memang, tapi mari kita kembali ke topic
utama.
Hubungan jarak jauh. Inilah awal dari semua inti
permasalahan kita.
Hanya 3 bulan pertama LDR kita bisa bertahan, apa jadinya?
Kita putus. Dan beberapa saat setelah itu kita balikan lagi. aku harap kamu
masih ingat, niar, the special one!
Dan lagi-lagi. hubungan kita kembali ambruk setelah beberapa
bulan setelah itu, sekitar 5 bulan lah kalo tidak salah, karena ada sedikit
kesalah pahaman, hubungan kita berakhir tanpa ada keterangan ; Siapa yg mutusin?
Tetapi aneh nya, walaupun kita sudah tidak menjalin hubungan
lagi seperti yang kita lakukan. Kita tetaplah Kita. Walaupun sudah tidak se-manis hubungan pertama, tapi inilah
karakteristik kita.
Sayang, menjawab pertanyaan selama ini, waktu telah angkat
bicara dan seakan berkata “kalian sudah tidak
mampu untuk bertahan lebih lama”
Kalau waktu sudah berbicara, kita mau apa lagi? sesayang
apa-pun aku denganmu ; begitupun sebaliknya, takkan pernah bisa lagi kita
mem-persatukan benang yang tadinya lemah, berubah menjadi kuat, dan karena
terkikis oleh waktu akhirnya kekuatan benang tersebut seakan memudar layaknya
umur.
“Ngga usah sms aku
lagi.”
“aku sudah ga butuh
kamu lagi, fajar.”
Melihat sms itu, bukan terbawa emosi sebenarnya, tetapi aku
sadar, bahwa kita sekarang sudahlah SANGAT SANGAT TIDAK COCOK lagi untuk
bersama. Karena itu, aku menulis blog
ini untuk memberi pesan untuk kamu, niar!
“Bahwa sesungguh nya
aku SANGAT SANGAT MENCINTAIMU, tetapi hanyalah Egoisme masing-masing yang
muncul dari pikiran kita. Aku egois, kamu egois ya jadinya ga ada jalan keluar.
Tapi ingat satu hal, bahwa aku mencintaimu bukan karena NAFSU, ataupun WAKTU.
Tapi aku mencintaimu karena menurutku kamulah The Special One tersebut!
Ijinkan aku untuk
membawa barang-barangku dari rumah yang telah kamu sediakan selama 17 bulan
ini, makasih sudah merawat nya, dan aku minta maaf apabila “rumah” yang pernah
aku diami telah rusak / bahkan hancur, aku hanya bisa meninggalkan kenangan
yang tersisa. Semoga ada orang yang lebih baik dari aku, yang mampu memperbaiki
“rumah” mu seperti semula, seperti niar yang apa adanya selalu ketawa!
Sudahlah, aku sadar
kita gabakalan bisa bersatu lagi. tapi aku berharap pada satu hal, Tuhan
menunjukkan kita ke jalan masing-masin yang benar dan siapa tahu, jalan
tersebut akan ”bersatu” lagi suatu waktu, nanti.”
Especially for you,
Masniar Fidinillah,
Masniar Fidinillah,
Terima kasih atas 17
bulan kenangan kita menghabiskan waktu bersama.
you’re ex-boyfriend, Fajar Hidayat.
you’re ex-boyfriend, Fajar Hidayat.
Udah ah, gue jadi
nangis ngebacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar