---

---
Karena Langit Tidak Perlu Menjelaskan Bahwa Dirinya Tingggi :)))

Jumat, 19 April 2019

5 Lagu Pop-Punk Galau Terbaik, Versi Saya.


Pop Punk adalah genre musik rock yang menggabungkan pengaruh musik pop dengan punk rock. Tempo cepat, gitar listrik yang mengutamakan distorsi dan perubahan chord daya biasanya dimainkan di bawah melodi yang dipengaruhi pop dan gaya vokal dengan tema liris ringan termasuk cerita tentang cinta. Di seluruh dunia, genre ini masih menarik banyak minat terbukti dengan masih eksis nya Green day, Blink-182, yang bisa dibilang sebagai “Bapak Pop-Punk” nya dunia, ribuan lagu sudah tercipta, akan tetapi, apakah band Pop-punk mempunyai lagu yang galau? Sudah tentu pasti punya dong, berikut adalah 5 lagu Pop-punk terbaik versi saya, ingat, ini versi saya, belum tentu sama seperti versi anda ahaha, langsung saja mari kita mulai!

5. Blink-182 – Adam’s Song
Adam dikisahkan sebagai seorang remaja yang gagal dalam pergaulan sosial di sekolahnya, dia sama sekali tidak memiliki kehidupan bahagia, baik di sekolah maupun di rumah. Meskipun kisah Adam ini merupakan kisah fiktif yang dikarang oleh personil Blink-182 sendiri, namun kisah serupa mengenai siswa bunuh diri akibat bullying dan tidak punya teman bukan berarti sesuatu yang tidak pernah terjadi. Lagu ini di kabarkan menjadi banyak alasan beberapa remaja di luar negeri untuk melakukan Bunuh Diri.

https://www.youtube.com/watch?v=2MRdtXWcgIw

4. Green Day – Boulevard of Broken Dreams.
“i walk on this empty street, on the boulevard of broken dreams”
Lirik legendaris dari band yang legendaris juga tentunya, lagu ini bercerita tentang seseorang yang mempunyai mimpi tapi pada akhirnya mimpi tersebut tidak pernah terlaksana, dan orang sekitarnya tidak pernah peduli akan hal itu. Lagu ini juga menjadi lagu yang mewakilkan depresi beberapa orang di dunia karena menemukan jalan buntu untuk menggapai impian, apabila lagu ini dibawakan oleh Green Day ketika konser, maka akan dipastikan 100 dari 1000 orang yang bernyanyi akan ikut menangis.

https://www.youtube.com/watch?v=Soa3gO7tL-c

3. Simple Plan – Perfect.
Salah satu band pop-punk yang paling terkenal dibanding para sesepuhnya, lagu ini bercerita tentang pertengkaran anak dan ayah yang tidak berujung dan selalu berakhir dengan kekosongan. Lagu ini berdasarkan kisah nyata David, sang bassist Simple Plan. Diceritakan bahwa David, dimata ayahnya adalah seorang yang gagal, beberapa kali drop out sekolah, kemudian nekad membuat band yang sangat ditentang oleh ayahnya. Padahal, keinginan david hanya satu yaitu membuat sang ayah bangga padanya. Namun ia tidak bisa membuat sang ayah bangga dengan jalur yang tidak diinginkan sang ayah. Karena itulah, melalui lagu ini, ia meminta maaf karena ia tidak bisa menjadi sosok anak yang sempurna.

https://www.youtube.com/watch?v=RUi54JTgL5s

2. Fall Out Boy – thnks fr th mmrs.
Lagu galau dengan videoklip yang aneh menurut saya, haha. Lagu ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang kehilangan rasa sayang satu sama lain, namun masih melakukan hubungan sexual untuk memenuhi nafsu dari masing masing pasangan.
One night and one more time
Thanks for the memories
Even though they weren’t so great
Bisa kalian bayangkan sendiri, lagu ini benar benar bikin sakit hati.

https://www.youtube.com/watch?v=onzL0EM1pKY

1. Neck Deep – December (Again) Feat. Mark Hoppus / Chris Carrabba
Bagi saya, ini adalah lagu galau paling terbrengsek sepanjang masa, sangat jarang saya menemukan lagu galau dengan nada Major, Neck Deep, berhasil membuktikannya di lagu December ini. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang sedih dan harus meng-ikhlaskan kekasihnya yang sudah mempunyai dambaan hati yang baru. Lirik favorit saya di lagu ini adalah “Pain is never permanent, but tonight is killing me.” Membuktikan bahwa sebenarnya sakit itu hanya sementara, namun kejadian tersebut membuat hatinya sangat hancur, eeaaaaa wkwkw apaan sih jar. Bagi kalian yang ditinggal nikah atau mantan kalian punya pacar baru, lagu ini sangat sangat cocok untuk menemani pagi kalian sambil ngeroko atau ngopi saat air mata kalian berjatuhan. lagu ini mempunyai dua versi, untuk versi full band, neck deep menyanyikannya bersama Mark Hoppus dan untuk versi Akustik mereka bernyanyi bersama Chris Carraba.

https://www.youtube.com/watch?v=uQ6iaHt9DN8

https://www.youtube.com/watch?v=EQPcKe0LDdQ

Itulah tadi lagu Pop-Punk galau terbaik versi saya, semoga kalian mendapatkan referensi mengenai lagu tersebut.

Minggu, 20 November 2016

Sepertinya aku bahagia, di satu sisi.. aku menangis.

Pernah satu hari gue baca syair karya jalaludin rumi, seorang penyair asal turkey yang sangat terkenal, dikatakan bahwa Jika kau ingin melihat wajah-Nya, maka tengoklah pada wajah sahabatmu tercinta.”. Memang, karya beliau selalu bisa membuat gue ber-imaji akan karya tulisan nya yang sungguh luar biasa. Pada hakikatnya sahabat adalah orang yang pertama kali mentertawakanmu ketika dirimu terjatuh, lalu.. dia juga akan jatuh dan tertawa bersama sama denganmu. Gue sempat bertemu dengan seorang cowo di terminal bandara Adi Sutjipto jogjakarta ketika mau mudik lebaran ke banjarmasin, dia orang makassar namun kuliah di undip jurusan hukum – dan mengambil konsentrasi atau profesi sebagai advokat, jadi otomatis diajauh lebih tua dari gue. Kita sempat berbincang-bincang karena pesawat yang kami tumpangi (walaupun beda tujuan) sama sama delay, ya tahu sendiri lah pesawat yang mana.
Namanya Danial Fahreza, biasa di panggil dani, dia bercerita panjang lebar tentang masalah hukum di indonesia yang bersangkut paut dengan politik, kriminalitas, per-sengketaan, dan masih banyak hal yang lain. Tetapi namanya manusia, kalau sudah di-sentil masalah percintaan, masalah hukum tadi pun pasti akan kalah.
“jadi gini jar, gue punya pacar, udah jadi mantan sih, namanya anisa. Dia orang yang paling cantik di kampus, sedangkan gue orang yang paling beruntung karena udah berhasil dapetin dia padahal gue ga punya mobil, uang pas-pasan, bahkan ipk gue pun hanya sangkut di rata-rata gak lebih.. gue juga bingung kenapa gue bisa pacaran ama dia.” Dani berhenti berbicara sambil menyeruput kopi Toraja Pulu-pulu yang tersedia di salah satu cafe terminal ruang tunggu Adi Sutjipto.
“lu emangnya udah pernah nanya alasan kenapa dia suka sama lu?” tanya gue penasaran, sambil menghisap Marlboro merah yang selalu menjadi teman gue ketika ngopi ataupun sekedar bercerita ke teman sejawat.
“udah pernah.. katanya si dia sih cinta itu gak memandang kasta, orang lain ganteng tapi kalau aku sukanya sama kamu, mau gimana lagi?  Gitu sih kata Anisa.”
“terbaek, bener juga tuh anak, bisa ya dia bikin kalimat se-puitis itu. Orangnya yg mana sih? Gue liat fotonya dong” sambut gue dengan nada penasaran.
Sambil membuka hape, Dani berkata “kalau di foto emang keliatan cantik jar, tapi kayanya kalau ketemu menurut gue biasa aja...... nah ini fotonya sama temennya, dia yang pake jilbab hitam, paling pojok.”
Gue speechless, dalam ati “beneran, ni cewek cantik banget, sumpah.”
“ini.. serius yang namanya anisa?” seolah olah ga percaya dan gue jadi tahu perasaan orang orang yang iri sama Dani.
“iya ini orangnya.. ga percaya kan? Nih gue masih nyimpen poto berduaan lagi mesra mesraan, mana ya..... nah ini”
Gue speechless untuk kedua kalinya, gue ga bisa ngomong, cewek secantik itu foto berdua sama Dani sambil meluk + cium pipinya dani, gila, gue jadi optimis kalo di dunia cewek yang mencintai apa adanya itu emang ada.
“anjrit, elu.. elu beruntung banget bisa dapetin hatinya nisa, jarang jarang ada orang yang bisa nerima lu apa adanya, dan. Lu harus pertahanin dia, jangan di sia-siain.” Jawab gue menggebu gebu seolah olah pacar gue anisa.
“hehe iya ya.. orang orang pada ngelihat gue bahagia sama dia.. emang sih, sepertinya gue bahagia, tapi.. di satu sisi gue menangis.”
Nah ini yang gue tunggu, kesempurnaan pun pasti masih mempunyai sisi hitam dan putihnya, sambil nyalain roko untuk kesekian kalinya gue bilang sama dia.
go ahead.., ceritain selengkap-lengkap nya aja.”
“oke, ehem.. jadi gini, gue punya satu sahabat, cewe, namanya Deandra Saputri, biasa gue manggilnya Dea, gue kenal ni cewe dari orok, dari orangnya dekil, ingusan, item banget, sampai sekarang dia jadi mahasiswi tercantik di kampusnya, lu ga percaya dia cantik? Nih gue kasih foto perbandingan dia waktu kecil sama kuliah.. mana ya potonya.. bentar.. nah ini dia” dani menunjukkan foto itu dengan mimik yang serius.
And then gue speechless untuk ketiga kalinya, kalo anisa aja yang menurut gue udah cantik, Dea, jauh lebih cantik.
“emang si nisa ada masalah sebelumnya sama dea?” sambil minum kopi Sidikalang yang tadi sebelumnya udah gue pesen.
“nggak jar.. jadi gini, gue kan temenan sama dea tu udah lamaaaaa banget bokap nyokap nya aja tau gue sebagai sahabat sehidup semati, sampai gue nginap di rumahnya pun udah hal yang biasa tapi ya tetep dia tidur di kamar gue tidur di ruang tamu. Pokonya dea itu tau seluk beluk nya gue, tau A sampai Z nya gue, sebaliknya gue juga tau semua hal tentang dia, jadi kita ga ada rahasia sama sekali. Walau emang pernah sih dulu gue sempet suka sama si Dea tapi gue nyadar kalo udah jadi pacar ga seseru sahabatan, dianya sih kaget gue bilang gitu mungkin dia juga shock denger gue suka sama dia, tapi lama kelamaan malah menjadi topik perbincangan yang selalu menjadi bahan bercandaannya kita”
“oh.. gue tahu masalahnya, jadi si Anisa ga suka sama Dea gara gara lu dulu pernah suka sama si dea walaupun lu emang pure sahabatan?” tanya gue, mencoba menjadi detektif.
“nggak.. masalahnya bukan itu, sebenarnya masalahnya itu ga penting banget sampe bisa bikin gue putusan ama si Anisa, jadi waktu gue pulang ke Makassar, gue ketemu sama Dea terus gue jalan jalan seharian.. biasalah meet up ama sahabat lu kan juga pasti kaya gitu kalo ketemu sahabat karib, nah.. ga kaya biasanya tiba tiba si anisa ini malah bete sama gue, sebelum kejadian itu dia ga pernah bete sama gue gara gara itu. Trus gue tanya kan sama dia kok kamu bete aku jalan sama dea? Kamu cemburu sama dea? Dan si anisa malah balas nya kaya gini Aku tu ga pernah rela kamu sahabatan sama cewe
Jdarrrrrr.... jadi bener apa yang pernah di omongin raditya dika “cewek tu ada 2 tipe, tipe pertama: dia pintar, tapi jelek. Dan tipe kedua: dia cantik luar biasa, tapi bego.”
“elu pacaran berapa lama sama Nisa? Dia bilang gitu pas elu udah berapa lama pacaran?
“waktu itu gue udah pacaran sama nisa sekitar satu tahunan lebih”
“lah kok bisa kaya gitu? Seharusnya kalo nisa ga suka kamu sahabatan sama dea otomatis dia ngomong dari awal pacaran harusnya kan?” tanya gue.
“iya.. gue juga mikirnya gitu jar, trus gue tanyain kaya gitu kan ke dia, jawabannya gini aku ga berani ngomong, takut merusak persahabatanmu. Sekarang biar adil gini aja, kamu pilih dea apa pilih aku?” jawab Dani sambil tertawa mengingat kenangannya tersebut.
“elu jawab apaan habis itu?”
“gue jawab. Iya udah.. aku milih kamu aja. Bego ya gue dulu hahaha”
“dan Dea lu tinggalin? Bego banget emang. Lu ninggalin sahabat demi pacar.” Lah kok jadi gue yang kesel?
“iya gue nya emang bego dulu hehe, dan dea nya pun kayanya sadar kalo gue ngejauh gara-gara si Anisa, misal chat dea aja udah jarang gue balas, terus ga pernah lagi video call, trus kalo balik ke makassar cuman sekedar mampir kerumahnya tapi ga jalan jalan.”
“berapa lama lu bisa bertahan ngehindarin dea?”
“emang sih kalo namanya sahabat ga bakal bisa terganti sampai kapanpun. Mantan pacar? Ada. Mantan temen? Ada. Mantan tukang bakso? Ada. Mantan sahabat? Sampai sekarang ga pernah dengar ada statement kaya gitu. Jadi gue ga tahu kenapa tiba tiba dalam lubuk hati kaya ada yang kurang  gitu.. ternyata setelah sadar emang yang kurangnya itu adalah Dea”
“trus trus?”
“jadi gue sama anisa itu udah pacaran dua tahun, gue baru sadar kalo perbuatan gue salah, dan kebetulan juga waktu itu gue sama anisa lagi berantem hebat gara gara gue ketahuan video callan sama si Dea lagi, jadi gue berpikir dengan akal yang sehat dan benar benar keluar dari hati gue sendiri kalo emang hubungan gue sama anisa pada waktu itu harus berhenti, istilah lainnya gue putusin dia waktu itu.” Dani menghela nafas sambil menghirup kopi yang sudah setengah namun masih hangat.
“anisa nya trus ngomong gimana ke elu?”
“dia bilang aku minta maaf kalo semisal keputusan ku ngelarang kamu sahabatan sama dea itu salah di matamu, aku minta maaf banget, aku harap kita ga putus, aku janji ga bakal ngelarang kamu sahabatan sama dea, dia ngomong kaya gitu sambil nangis jar, gue sih orangnya emang ga kuat dengar cewe nangis, tapi ya.. kalau semisal gue tetep lanjut sama anisa, gue bakalan lebih terbebani kayanya. Jadi pada akhirnya emang waktu itu gue beneran putus sama nisa. Gue harus ngerelain cewe secantik itu demi kebaikan gue.”
“jadi pelajaran yang bisa gue petik mungkin gini dan; jangan pernah tinggalkan sahabat apapun keadaannya, pokoknya menurut gue sahabat itu adalah keluarga yang siap menerima lu kapanpun lu mau, intinya itu da....” belum selesai ngomong, ada pemberitahuan “penumpang pesawat tujuan makassar dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu gerbang nomer 3, terima kasih”
“yah.. kita kayanya harus berpisah sampai disini deh, pokoknya makasih banget buat elu yang udah dengerin cerita gue, gue minta alamat kos lu siapa tau gue jalan jalan dari semarang mampir ke solo, gapapa kan?”
“gapapa, nanti gue kasih alamat nya di Whatsapp aja ya, yaudah sana lu naik pesawat dulu aja udah di panggil.”
“oke makasih jar, see you, senang bisa kenal ama lu walaupun singkat. Bye”
Perbincangan malam itu pun berakhir dengan sruputan akhir dari kopi Sidikalang, yang di awal sangat pahit, tapi ternyata di akhir manis.







2 tahun kemudian..
Gue stress, wisuda di akhir tahun sedangkan gue baru nyelesain bab 2, seminar proposal aja belum. Memang sih gue salah ambil judul skripsi; Pengaruh intensitas sinar Infra Red terhadap nyeri leher akibat headbang pada saat konser musik metal. Bego emang gue, nyari jurnal susah, nyari evidence base nya susah, konsul di marahin terus ama dosen pembimbing, akhirnya hari itu gue sudahin nulis skripsi nya, tiba tiba dari depan kost ada yang teriak.
“Surat atas nama Fajar Hidayat!!!” teriak tukang pos
Gue heran, di jaman yang modern gini masih pakai surat? Hebat nih orang, tapi pikir gue paling penawaran-penawaran yang ga penting.
Setelah suratnya gue ambi, disitu tertulis:
“Danial Fahreza, Makassar, 70332”
Gue senang ternyata si Dani masih ingat sama gue padahal udah dua tahun berlalu, dan gue buka isi suratnya ternyata surat nikah! Dani bakal nikah dan dia ngundang gue, pernikahannya di Semarang, dan disitu tertulis..
“Resepsi pernikahan, kami mengundang anda untuk datang di resepsi pernikahan pada tanggal 29-03-2021, atas nama mempelai
Danial Fahreza
&
Deandra Saputri.”


Kamis, 25 Februari 2016

Seandainya..

Surakarta,September-28-2019.

“yat, cepat bangun, hari kamu di wisuda, kamu pengen dapat gelar S.ftr mu itu gak?”

Gue  terbangun, dan gue langsung melirik arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06.30. gilak! gue pasti telat nih batin gue, gue langsung lari ke kamar mandi, mandi seadanya (maklum cowok.) dan setelah selesai mandi, gue langsung memakai pakaian wisuda yang syukurnya sudah di siapkan oleh Ayah gue.

“mau sarapan dulu apa nggak?”

“nggak usah yah, kita langsung berangkat aja. Takut di jalan pada macet, maklum dekat kampus kan pasti macet kalo hari wisuda”

“yasudah, ayo berangkat, ibu udah nunggu di bawah, kemaren Ayah nyewa mobil di sini”

Singkat cerita kami bertiga sudah berada di dalam mobil, huh, sudah lama rasanya tidak satu mobil seperti ini. Gedung tempat gue wisuda berada tidak terlalu jauh dari kost namun orang tua gue tetap memaksa buat nyewa mobil yang katanya biar gue gak repot. Bener juga sih.

“ma, mbak nisa gak ikut? Kata gue membuka obrolan

“dia lagi sibuk ngurus MLM nya, katanya dia baru dikasih ama bos MLM nya mobil baru”

“wuiii keren tuh, lah yang lain kenapa pada gak ikut juga?”

“Mbak fitri lagi ngurus travel milik dia, sekarang udah punya kantor travel sendiri. Mbak nurul katanya ga bisa ninggalin anak sama Toko Bangunan milik mbak nurul mau di renovasi juga” sambut ayah.

“oh gitu.. mah pah, aku lanjut S2 kan?”

“kamu mau lanjut apa ndak? Ayah gue bertanya dengan serius, sedangkan ibu diam tapi gue tahu ada yg dirahasiakan mereka berdua.

“kan yang biayain papah, masa nanya aku. Kalo aku ditanya mau apa ndak, aku ya pasti mau. Ngambil jurusan Neurologi, aku searching di internet di indo belum ada. Paling dekat di singapura” sahut gue.

“singapur? Ga terlalu jauh? Disana makanan halal semua gak?”

“ya elah, pah, aku mah masak indomie juga bisa. Ngga usah nyari makanan yg halal.”

“hmm yasudah entar kita om…” belum sempat ayah gue menyelesaikan kalimatnya, ternyata kami udah dekat ama gedung wisuda dan sayup-sayup gue denger  pemberitahuan..

“acara wisuda akan segera di mulai, dimohon agar para wisudawan dan wisudawati untuk mempersiapkan diri”  

“ayah, ntar dulu deh bahas itu, acaranya mau dimulai, aku langsung ke tempat ku ya, ayah sama ibu ntar dikasih tau panitianya kok kursinya dimana, tunjukin aja kartu undangannya.”

Gue langsung cium tangan kedua orang tua buat pamit. Dan langsung lari ke barisan para wisudawan wisudawati lainnya, tentu saja di bagian Fakultas Ilmu Kesehatan. Disana sudah menunggu teman-teman gue yang diwisuda juga, ada total sekitar 35 mahasiswa Fisioterapi di sana.

“weeeee si Mahasiswa Titip Absen datang tuh” kata temen gue, eh, sahabat gue, Cahyo.

Ya, begitulah mereka memanggil gue.

“anying gini gini gue hari ini di wisuda kale!” kata gue sambil ketawa

“tetap aja gabisa kerja, kan profesi fisioterapi belum ada hehe” jawab cahyo dengan ketus

“bodo amat, gue mau lanjut s2 di singapur, ayah ama ibu gue udah merestui.. sebenarnya belum sih haha”

“yat denger-denger s2 gaboleh titip absen katanya hahaha”

Meledak lah tawa teman-teman ku semua, gue di bully, tapi inilah yang tidak akan lagi gue rasakan setelah keluar dari sini, gue pasti bakal merindukan teman-teman gue yang semuanya idiot ini.

“para wisudawan dan wisudawati dipersilahkan masuk ke gedung dan menempati tempat duduk yang telah disediakan”

Dan layaknya prajurit yang baru selesai mengalahkan musuh, kami masuk dengan gagahnya. Di iringi dengan nyanyian Sang Surya oleh Paduan Suara, bangga sekaligus sedih gue ngeliat mereka, gue bangga karena kali ini gue gak nyanyiin orang wisuda, giliran gue yang di nyanyiin Sang Surya oleh mereka. Yang bikin gue sedih, habis ini gue ga bisa lagi ikut mereka latihan paduan suara, gue harus melanjutkan cita-cita yang belum tercapai. Sekilas gue ngeliat temen gue yang juga paduan suara yang kebetulan dia belum wisuda dan ikut menyanyikan Sang Surya, mata dia berkaca-kaca, entah mungkin dia sedih gak ikut wisuda atau dia bangga temannya udah wisuda, haha.

Dan para prajurit tadi duduk setelah selesai mendengarkan Paduan Suara bernyanyi, disamping gue tentu saja sahabat gue, Cahyo, dan samping kanan gue Anas.
Singkat cerita, ketika Rektor membuka acara dan berpidato memberikan kuliah umum…..

“selamat buat wisudawan wisudawati, kaliah telah resmi mendapatkan gelar sarjana. Ini bukanlah akhir kalian, justru ini adalah awal hidup kalian, bagaimana kalian bisa bersaing untuk mendapatkan pekerjaan. Apalagi sekarang Indonesia masih menjadi tuan rumah MEA. Dulu ketika saya di Italy apa jerman saya lupa itu aduh tahun berapa ya..”

“cah, mulai sombong dia” bisik gue sama cahyo

“udah biarin aja, habis ini juga lo pada salaman ama dia” sahut annas.

“lah lu mau gak dapat ijazah?” kata cahyo
Gue langsung menahan ketawa, ya, sekali lagi inilah yang bakal gue rindukan dari kota ini, kampus ini.

“acara ke 5- penandatanganan surat kelulusan dan pengambilan ijazah”

Nah ini yang gue tunggu, habis acara ini gue ga ada urusan lagi ama ni kampus haha. Singkat cerita ketika gue maju, tentu saja didampingi orang tua tercinta. Gue hamper menitikkan air mata, jah lebay. Gak lah terharu aja sih perjuangan kuliah hampir 4 tahun akhirnya berakhir sudah. Setelah memindahkan Tali yang berada di topi, gue langsung menghampiri orang tua buat cium tangan, pengen nangis rasanya, mata ibu gue keliatan sembab, ayah juga gitu tapi gue tau ayah malu kalo nangis.

Setelah di foto, samar samar terdengar suara panggilan dari adek-adek ku di paduan suara.

“mas fajar, mas fajar! Selamat mas fajar!”

Gue hanya senyum ama mereka dan ngacungkan jempol.

“habis selesai ini gue ke sana ya mau foto bareng ama kalian, oke!”

Sambil berjalan, gue ngambil Air yang ada di tas ibu, saking hausnya karena gue lupa bawa air tadi ketika di mobil. Sambil jalan pas gue minum air tiba tiba ayah gue ngomong.

“gimana, calon mu udah ada?”

Gue tersedak.

“calon apaan, kerja aja belum” kata gue.

“kalo nggak ada calon ntar ayah cariin”

“GAK MAKASIH, aku udah punya yah. Tapi ga mau sekarang nikahnya, ntar aja.”

“ya paling nggak ntar ajak kerumah lah main main, dia juga udah wisuda kan?”

“belum, dia wisuda 2 bulan kedepan. Ntar aku disuruh kesana”

“yaudah ayah sama ibu ikut ya?”

“nggakkkkk, ayah sama ibu nunggu di rumah aja, ntar habis wisuda pengen langsung aku ajak kerumah”

“NAH ITU BARU ANAK AYAH!”

Ayah gue tersenyum, iya, dia memang pendiam, tapi gue tau dia yang paling sayang ama gue.
Ternyata setelah di luar gedung, teman-teman gue yang dari fakultas lain sudah nunggu, terutama temen gue yang udah lulus awal tahun dan melanjutkan ke Profesi Apoteker.

“weheeeee sibungul wisuda” sahut firda.

“alhamdulillah yat, semoga berkah” siska langsung menyambut kalimat firda.

Bangga rasanya memiliki teman seperti mereka, walaupun beda fakultas, tapi mereka masih ingat sama gue. Setelah foto bareng dan di kasih bunga ama mereka, gue kembali ke mobil nyusul ayah dan ibu gue  yang udah duluan.

“mah, pa, foto keluarga yuk. Kan terakhir foto keluarga waktu mbak Ira belum meninggal”

“ya emang ini kan ayah mau ke studio foto”

Setelah perjalanan 15 menit dan sampai di studio foto, gue terkejut, ternyata, kaka-kaka gue semuanya beserta suami dan anak-anaknya telah menunggu. Gue nangis, ga bisa lagi bilang apa-apa, merasa menjadi orang paling beruntung di dunia karena punya keluarga seperti ini.

“yah wisudawan kok nangis” kata mbak fitri, kakak pertama gue.

“iya kok om nangis sih?” Bima, keponakan gue yang terakhir gue ngeliat dia masih baru bisa menyebutkan kalimat Mama sekarang udah bisa ngomong seperti itu. Langsung gue peluk keponakan gue tersayang itu.

“ayok foto studio, kasian orang-orang juga pada bakal ngantri, ayok kita duluan”

Dan setelah masuk, kami langsung diaturkan posisi oleh photographer nya, tentu saja gue paling tengah, yang paling gagah juga, eheh.

Foto keluarga udah selesai, sekarang  saatnya istirahat.

“mah pah, antar aku ke kost aja. Aku mau tidur siang terakhir di kost”

“loh, ga mau di hotel?” sahut ayah gue.

“ntar aja malam aku nyusul kesana.”

Singkat cerita gue di antar ayah, sampai depan kost ayah gue cuman senyum dan mengangguk, seolah-olah dia menunjukkan bahwa dia bangga memiliki anak seperti gue. Gue langsung masuk ke kost, masuk kamar, dan tidur. Tentu saja setelah melepaskan pakaian wisuda. Saatnya tidur!.
“we don’t talk anymore like we used to..”

Gue terbangun, ah. Alarm rupanya. Jam 6 pagi, waduh, ayah pasti marah nih gue ketiduran sampai-sampai ga datengin ke hotel. Tapi tiba-tiba gue ngeliat ada yang aneh, gue terkejut meliat tanggal di Handphone.

Kamis, 25-02-2016.

seketika air mata mengalir, gue baru menyadari itu semua hanyalah mimpi. gue baru menyadari juga kalau Ayah dan Ibu telah meninggal beberapa tahun silam, betapa pilunya gue ketika menyadari itu semua hanya mimpi belaka.

Gue langsung berkata, “ayah, ibu, seandainya kalian masih hidup, aku....”


Ah, gue tak sanggup menyelesaikan kalimat itu.

Selasa, 21 April 2015

Merbabu Via Selo

Haloooo, apa kabar semuanya? Setelah sekian lama gue ngga update nih blog, akhirnya update juga. Kangen yah? Haha. Kali ini gue akan menceritakan perjalanan gue menuju titik tertinggi gunung merbabu atau biasa di sebut Puncak Trianggulasi dengan ketinggian 3142 mdpl (setelah sebelumnya gue gagal ke puncak, akhirnya kesampean juga.)

Oke, kita mulai. Bissmillahirrahmanirrahim..

03-04-2015

Pagi itu, di kost gue, udah ada 2 temen yang juga mau mendaki bareng. Namanya Gusti ama satunya lagi Uway, Uway adalah warga negara Thailand yang menjadi mahasiswa di ISI (bukan isis.). ketika waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi, mereka yang masih tertidur pulas langsung gue bangunin buat mandi-mandi dan cek perlengkapan.

Singkat cerita, tepat jam 07.00 pagi kami berangkat menuju boyolali. Oh iya untuk pendakian kali ini kami melewati jalur yang paling popular yaitu jalur Selo di boyolali (setelah sebelumnya via Wekas di Magelang, kami gagal karena trek nya yang terlalu ekstrim.) sekitar jam 08.45 kami sampai di basecamp merbabu “pak parman” disini kami langsung beli nasi goreng buat di makan (ya iyalah.) dan mengurus pendaftaran buat pendakian merbabu via selo.

Sekitar jam 09.45 pagi, kami bertiga langsung memulai perjalanan untuk menuju pos pertama atau POS I Dok Malang, untuk trek nya masih agak landai, hanya ada beberapa trek yang menanjak dan sedikit menguras tenaga, seingat gue selama perjalanan dari basecamp ke pos I kami hanya 7 kali istirahat (professional bro.) dan sekitar 1 jam berjalan dari basecamp, akhirnya kami sampai di Pos I Dok Malang. Kami beristirahat sejenak sambil ngobrol ngobrol sama rombongan pendaki lain yang juga kebetulan lagi istirahat disana, sekitar 15 menit istirahat, kami langsung melanjutkan perjalanan kembali menuju pos 2.

Perjalanan menuju pos 2 ini trek nya sudah mulai agak sedikit menanjak (kalimatnya ribet amat ya.) dengan tanjakan yang kalau musim kemarau sangat berdebu, dan kalau musim dingin sangatlah licin. Dari Pos I Dok Malang sekitar berjalan 1 jam 30 menit, akhirnya kami sampai di Pos II Pandean, disini kami istirahat buat shalat karena udah memasuki waktu dzuhur dan sekalian di jamak ke ashar. Sekitar 20 menit istirahat, kami langsung bablas terus menuju Pos III Watu Tulis.

Perjalanan menuju Pos 3 treknya sudah mulai sangat menanjak, hanya ada beberapa trek landai yang bisa kita buat untuk beristirahat, sekitar 1 jam berjalan dari Pos II Pandean, akhirnya tepat pukul 13.15 WIB kami menginjakkan kaki di Pos III Watu Tulis. Cuaca nya lagi kurang bersahabat waktu itu jadi ada beberapa pendaki yang memutuskan untuk nge camp disana, karena kami tidak mau mengulangi kesalahan yang sama (nge camp terlalu jauh dari puncak.) kami langsung bablas terus, menuju Pos IV atau yang biasa disebut Sabana I.

Dannnnn, inilah trek tersulit merbabu via Selo. Sumpah, SULIT BANGET. Udah tanjakannya curam, licin, pokoknya menanjak banget dah, nggak ada ampun. Biasanya para pendaki merbabu via selo juga menobatkan bahwa trek dari Pos III menuju sabana I adalah trek tersulit via Selo.
Setelah berjuang kira kira hampir 2 jam, Alhamdulillah, kami sampai di pu.. Sabana I (puncak mah masih jauh.) ketika kami sampai disana, cuaca sudah enggan bersahabat ama para pendaki, mungkin juga “alam” ngasih tau temennya yang namanya “cuaca” karena si Alam lagi dirusak. Mungkin gini dialognya:

“hey cuaca, lo bisa ngasih hujan ga ntar sore?”
“inshaAllah bisa, ada apa sih Alam?”
“gini lo, para pendaki ini bandel, dibilang jangan buang sampah sembarangan juga, masih tetap buang sampah sak penake dewe.” #upssss maaf keceplosan :))))
“wah jahat banget ya para pendaki, yaudah deh ntar gue turunin hujan sore ini.”

Yah, dan alhasil, di sabana I sudah mulai hujan rintik. Karena kami masih ingin lebih dekat dari puncak agar Summit Attack nya lebih gampang, kami langsung bablas menuju pos terakhir yaitu Pos V atau yang biasa di sebut Sabana II, Surganya gunung merbabu.

Dan sekitar berjalan 30 menit, akhirnya kami sampai di Sabana II, Surga gunung merbabu, Sabana gunung terindah yang pernah gue liat, pemandangan nya luas, terbuka,hijau, asri, ga bisa di temukan di Mall (ya iyalah.) dan sekali lagi, alam dan cuaca menunjukkan kemarahannya atas pendaki bawel, alhasil di Sabana II, gue dan teman teman yang lain terjebak Badai, ya, BADAI.

Gue (bertiga ama temen gue.) langsung numpang berteduh di camp para pendaki yang lain, Alhamdulillah, sejauh ini gue ga pernah nemuin pendaki yang musuhan ama pendaki yang lain, ketika gue berteduh di camp si sebut saja namanya Faisal (karena gue lupa namanya wkwk.) kami langsung ditawarin ngopi, ngerokok, dan makan. Sekitar 30 menit, akhirnya hujan reda dan kami langsung memasang tenda untuk mencegah badai kembali lagi dengan cepat. Setelah selesai memasang tenda, dan setelah semua barang masuk ke dalam tenda, kami langsung di guyur hujan dengan badai yang lebih ekstrim. Jadi kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan istirahat.

Tapi, namanya gunung, dimana mana gunung mah dingin ya. Jadi sekitar pukul 20.00 WIB terjadilah hal yang paling di takutkan, yang paling dibenci, dan yang paling dihindari oleh para pendaki, yaitu “Hipotermia” atau kedinginan yang luar biasa. Dan Gusti lah yang menjadi korban keganasan Hipotermia, jujur, gue takut banget kalo si Gusti mati di tempat, karena setelah dia ngomong “jar, gue kedinginan.” Dia gak gerak sama sekali, gue pegang tubuhnya juga ga ngerespons, trus malah tambah curiga gue. Dan gue coba mendengarkan pernafasannya, dan ternyata dia masih hidup.

“Anjir, masih hidup aja nih orang.”

04-04-2015, pukul 04.02 WIB.

Alarm gue sudah berdering keras. Dan juga para pendaki yang lain juga ngebangunin kita semua buat ngajak Summit Attack bareng, dan jam 04.10 WIB, kami langsung menuju pendakian terakhir menuju puncak yang biasa disebut Summit Attack. Sumpah, waktu itu dingin bangeeeeet, tapi gak sedingin sikapmu padaku.

Kalau perjalanan dari Pos III Menuju Sabana I adalah trek tercuram via Selo, kalau perjalanan dari Sabana II menuju Puncak gue nobatkan jadi “Trek Tiada Ampun.” Karena dari Sabana II itu trek nya turun sedikit, landai, dan sampai puncak akan terus menanjak, teruuuuuuus menanjak, ga ada ampun buat para pendaki yang mau istirahat walaupun sebenarnya bisa duduk di atas batu yang agak rata. Sekilas dalam hati mau nyerah, tapi yah bodo amat, gue udah jauh jauh nyampe disini, tinggal beberapa menit lagi ko. Dan berjalan sekitar hampir 1 jam stengah, didepan mata, kira kira 10 langkah lagi gue sampai di puncak titik tertinggi gunung merbabu, gue hampir meneteskann air mata (bukannya lebay, tapi gue ngerasa gimana gitu karena sebelumnya mendaki merbabu tapi gagal nyampe puncak.) dengan rasa semangat dan rasa capek yang tak tertahankan, tepat pada pukul 05.25 WIB, berbarengan dengan terbitnya matahari, gue sampai di puncak yang selama ini gue impikan, puncak tertinggi gunung merbabu, puncak terbaik untuk meliat gugusan gunung jawa tengah, ya, nama puncaknya adalah…. Puncak Trianggulasi dengan ketinggian 3142 MDPL.
Dan ketika kaki gue menginjakkan puncak Trianggulasi, gue langsung teriak sambil hampir meneteskan air mata

“PUUUUUNCAAAAAAAAKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

Gue langsung sujud syukur, nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakan? Kalian bisa meliat awan dari pesawat ataupun dari manapun, tapi apakah kalian pernah meliat awan dekat sekali dengan kita? Kalian juga bilang “buat apa mendaki, bikin sakit badan aja.” Dan bagi kalian yang bilang begitu, sesungguhnya kalian adalah orang orang yang Rugi. Karena, Alhamdulillah, tuhan gue, Allah menciptakan alam ini dengan keindahannya yang luar biasa, dan Indonesia adalah Negara yang paling beruntung karena memiliki pemandangan yang sangat luar biasa indah ini.

Ketika gue sampai puncak. Galau, letih, lesu, lunglai, lemas, lapar, sakit perut, capek, semua masalah, pikiran negative, semuanya langsung HILANG! Dan ketika sampai puncak, ber-ekspresi lah sesuka kalian. Karena tujuan utama pendakian adalah sampai kembali dengan selamat, puncak hanyalah sebuah bonus yang diberikan oleh Allah. dan inilah bonus yang diberikan oleh Allah, sangat indah, sungguh sangat indah, Allahuakbar.

Jangan lupa poto poto, pokoknya sesuka
kalian lah, karena inilah hasil perjuangan kalian beberapa jam untuk sampai puncak, melelahkan memang, cuman akhirnya indah.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB, kami memutuskan untuk turun, namun kami meliat didepan mata sekitar 5 menit perjalanan ada puncak lain yang juga cukup terkenal biasa disebut puncak Kentheng Songo, kami memutuskan untuk kesana (nanggung bro, udah di puncak aja ya sekalian.) namun setibanya kami di Kentheng Songo kami tidak bisa menemukan plang atau Batu Sembilannya (mungkin banyak yg nge camp disana jadi plang atau batu sembilannya agak tersembunyi.) setelah 5 menit berada di kentheng songo kami memutuskan untuk turun kembali ke Sabana II tempat kami nge camp. nah kalau perjalanan turun ini agak cepat namun juga harus berhati hati karena treknya yang licin di akibatkan hujan malam tadi. Ketika kami sampai di camp kami, kami makan sejenak sebelum kami memutuskan untuk pulang kembali ke basecamp. Sekitar jam 09.30 kami memutuskan untuk turun, cukup cepat dibandingkan untuk naik, karena kalau ditotalkan dari pos I sampai Puncak adalah 6 jam, tapi kalau turun cuman sekitar 4 jam, sekitar jam 13.01 menit (lebih dikit gapapa yakale.) kami sampai di basecamp merbabu.

Alhamdulillah, kami bertiga sudah dilihatkan oleh Allah ketika kita berada di puncak kita hanyalah setitik kecil yang diciptakan oleh Allah, manusia itu dari tanah, kenapa masih banyak yang bersifat langit? Langit saja tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi. Maka dari itu, yang membaca tulisan ini, ayo, kita sama sama mencintai alam, jangan dirumah terus, Indonesia itu Indah bro.

Dan sekitar jam 16.00 WIB gue sampai dengan selamat di kost dan mendapatkan kedua inti dari pendakian ; tujuan utama, dan bonusnya yang luar biasa.

ingin hilang ingatan

“Menghilanglah dari kehidupan ku, enyahlah dari hati yang telah hancur, kehadiran sosok mu kian menyiksaku. Biarkan disini ku menyendiri.”

Hari itu, hari terakhir gue mengikuti masa karantina (sebut saja begitu.) di kampus 3, alangkah senangnya karena gue bisa kembali menghirup udara segar setelah 4 hari di kurung (tidak boleh membawa alat elektronik.) dan pada hari itu juga, Masa Lalu yang sekarang sudah menjadi Masa Bodo, berjanji akan menjemput gue di muka gerbang Penjara Suci tersebut. Setelah selesai shalat ashar, dia sudah menunggu di depan gerbang, segera gue hampiri dia dan langsung naik ke Motor nya.
Di perjalanan, gue merasakan hal yang aneh. Persis seperti yang gue pikirkan ketika masa karantina 4 hari tersebut. Pada saat itu gue berpikir “setelah selesai karantina ini, gue yakin akan terjadi sesuatu yang tidak meng-enakkan. Yah mungkin saja orang ke-tiga dari pihak dia atau semacamnya.”
Sepanjang perjalanan pulang, kami diam, seribu bahasa. Tanpa ada bahasan, gue langsung di antar pulang ke kost, tanpa bicara sedikitpun, tanpa banyak bacot. Ketika sampai di kamar, gue langsung membuka laptop dan Stalking isi twitter si dia yang intinya ingin Move On entah ada pihak ke-3 atau semacamnya.
Singat kata, gue langsung sms tu cewek.

“ada orang ke-3 ya?”

“ngga ada.”

“terus?”

“iya aku pengen move on aja, tapi aku move on ini bukan atas kesadaran ku sendiri. Ada teman-teman ku juga yang ngasih alarm buat aku ‘bangun’ dari tidur.”

“hmmm yasudah, jaga baik dirimu ya. Kalau udah dapat pacar, bilang ke aku, kalau misalkan aku masih sayang sama kamu, silahkan balik lagi ke aku. Aku tetap terima kamu kok ”

Itulah sms terakhir dari gue, dan sama sekali tidak ada balasan setelah itu.

“pergilah bersamanya disana, dengan dia yang ada segalanya. Bersenang senang lah sepuasnya, biarkan disini ku menyendiri.”

2 hari sebelum dia menjemput gue, dia katanya mau jalan-jalan ke jogja bareng teman-teman smp nya. Gue langsung curiga, pasti dia mau ketemuan sama cowo yang dulu pernah deket sama dia. Sebenarnya gue waktu itu sudah punya gebetan baru, tapi gue masih mikir panjang ; Ngajak dia balikan / Nembak Gebetan? Akhirnya setelah 3 hari berturut-turut gue mikirin itu aja, gue putusin bahwa gue bakal ngajak tuh mantan balikan.

Tapi setelah kejadian yang katanya dia mau Move On dari gue, gue selalu nanya sama dia. Siapa yang lagi deket sama dia, tapi jawabannya apa?

“aku nggak deket sama siapa-siapa kok, kamu jangan asal tebak berhadiah gitu dong =D”

Dengan mudahnya dia ketawa ; entah ngeremehin atau memang dia tidak mempunyai gebetan sama sekali, tapi tetap saja, gue yakin kalau dia sudah deket sama tuh cowo yang dulu pernah dia taksir.Entah ini salah gue terlalu membuang waktu atau dia yang terlalu menyia-nyiakan kesempatan buat balikan dengan gue, yang jelas, jujur waktu itu gue sayang banget sama dia, dulu, entahlah, siapa yang tau?.

“Terlintas keinginan tuk dapat, hilang ingatan agar semua terlupakan. Dan ku BERLARI sekencang kencang nya, tuk melupakanmu yang telah berpaling.”

Apapun caranya gue lakuin agar galau / kesedihan gue ini berakhir, mulai dari karoke bareng temen, kejogja nonton konser, cerita sama sahabat-sahabat gue. Tetapi setiap kali gue udah mau bangkit, tiba-tiba kalau kebetulan ketemu dia di jalan, pasti langsung hancur lagi.

Pernah waktu itu, ketika gue pulang dari kuliah, entah mimpi apa gue malamnya. Pas lagi di jalan menuju kost, tiba-tiba tampak dari kejauhan sesosok bayangan masa lalu (ceileh.) mulai mendekat, gue ga mau negur, langsung tancap gas. Karena gue yakin kalau gue negur, pasti tambah hancur, semangat, gue.

Tetapi, gue beruntung memiliki gebetan yang super duper sabar kalau gue cerita tentang mantan gue. Dan akhirnya gue sadar, dialah yang selalu menjadi penyemangat, penghibur, pemberi nasehat (walaupun umur nya dibawah gue.) dan juga good listener. Dia datang disaat yang terlalu tepat, disaat gue udah rapuh, hancur, tertindas, difitnah, di caci-maki (oleh ulah oknum tertentu.), dia hadir merubah segalanya menjadi lebih indah (ini lagu ya (?) )

Gue berpikir : biarlah si Mantan bahagia sama gebetan + temen-temennya. Kalau gue berusaha melupakannya ; tetapi tidak bisa. Berarti gue bodoh, karena dia (baca: mantan) juga berusaha Mencintai gue ; tetapi tidak bisa. Biarlah, lebih baik gue membaca Buku Baru (baca: gebetan) daripada gue harus membaca Buku Lama lagi, yang kita semua udah tau Ending dari cerita tersebut seperti apa.

Tapi, emang bener kata Albert Einstein, Mantan itu kayak jelangkung : Pulang tak di antar, datang tak di jemput. (terserah gue lah mo Einstein mo siapa.) disaat gue udah mulai berusaha serius sama si gebetan gue …..

“yat”

Gue kaget, kenapa tuh orang sms gue lagi? dia malah datang lagi, jangan jangan mau bikin gue ga bisa move on nih…

“kenapa?” jawabku singkat.

“bla bla bla bla ……”

Gue berpikir dalam hati, kayaknya ni orang  di php gebetan nya deh jadi balik lagi ke gue.

“eh yat, kamu udah punya gebetan belum?”

“udah, kenapa memangnya?”

“gpp, orang sini ya?”

“bukan, dia orang Kalimantan selatan.”

“ohh iyaaaaa :3 eh.. seketika aku nyesal move on dari kamu.”

Bangsat.

“DISINI, KEMBALI, KAU HADIRKAN INGATAN YANG SEHARUSNYA KULUPAKAN, DAN KU HANCURKAN ADANYA!”

Sialan, ni orang emang niat bikin gue ga bisa move on yah. Walaupun gue serius sama gebetan gue, jujur dalam hati gue, gue masih sangat mencintainya (pada saat itu.) dan gue sangat berharap bisa kembali seperti dulu lagi, tetapi Alhamdulillah gue disadarkan oleh Akal Sehat temen-temen gue, dan Alhamdulillah lagi gue bisa menolak permintaan balikannya dengan cara Halus.

“terus?” Gue balas sms dengan sesingkat-singkatnya (karena jujur pada waktu itu, gue bete mampus.)

“ya mau bagaimana lagi, kamu udah deket sama orang lain juga, aku minta maaf juga ga bisa balikin keadaan.”

“makanya, jangan mudah terpengaruh oleh teman. Okelah kalau gebetan mu itu lebih ganteng, aku udah terima keadaan kok tenang aja , oh iya satu lagi. kalau kamu berantem sama pacarmu entar, jangan bawa-bawa temen yah, kasian dia ;).”

Sms terakhir dari gue mungkin adalah pukulan telak bagi si Mantan tersebut.
Memang, kenangan yang diberikan oleh-nya sungguh luar biasa. Entah kenangan itu menyakitkan, menyedihkan, rasa senang yang berlebihan, hadiah ulang tahun, dan masih banyak lagi. tapi yang lalu jadikan lah sebagai pelajaran. “bagaimana bisa kita mendapatkan hidup esok yang lebih baik, apabila kita selalu saja melihat masa lalu yang suram? Berjuang, bangkit.”

“letih, disini, ku ingin hilang,
ingatan……………”

03-10-2014 08.45 p.m. waktu Banjarmasin. Didepan kost gebetan gue,
“Kamu, mau gak jadi pacar aku?” tanpa ba-bi-bu lagi.
………………………………………………….
“aku tau kok, kamu itu suka sama aku dari dulu, ya pastinya kamu mau juga kan sama aku, yah?” belum dia ngomong udah gue tambahin.
“kenapa aku harus nerima kamu?”
“kalau kamu terima alhamdulillah, kalau nggga, ya gapapa juga sih.”

“iya deh, aku terima hehe.”
Begitu gampangnya gue diterima sama gebetan gue, sangat mudah.
Akhirnya, gue belajar dari satu point penting, bahwa membaca “Buku Baru” itu lebih menantang ketimbang balik membaca Buku Lama, yang ending nya selalu sama.
Karena dia (baca: mantan) gue jadi nyasar ke solo.
Karena dia, gue jadi pindah jurusan dari Farmasi ke Fisioterapi.
Karena dia, gue jadi “buta” akan cinta, mengindahkan pendidikan.
Tapi karena dia (baca: masih mantan.), gue sadar, kalo orang yang gue cintai sampai gue kejar ke Solo ini bukanlah orang yang Terbaik buat gue.
Alhamdulillah, dia(baca: pacar gue yang sekarang.) berhasil membuat hidup gue lebih bermakna, lebih indah, lebih berwarna.
Terimakasih.

Senin, 10 November 2014

SECRET ADMIRER :))))

 Seperti biasa, setiap harinya sehabis pulang sekolah.  Dani dan teman-temannya yang lain selalu duduk didepan kelas sembari Mencuci Mata akan cantik dan muka tanpa berdosa para Adik-adik kelasnya. Mulai dari yang Cantik, Manis, Cemberutan, dan Jelek semuanya ada di sekolah itu. Tiba-tiba saja mata Dani tertuju pada salah satu adik kelas yang pada saat itu masih kelas X. Wajah adik kelas tersebut sangatlah manis menurut dani, tapi dalam hatinya Dani berkata “kok ini orang cemberutan banget ya? Ah! Bodo amat, kasian pacar gue kalo gue ngecengin dia..”  memang pada saat itu, Dani telah mempunyai pacar yang sudah menduduki bangku Kuliah. Jadi mungkin hanya dengan memandang wajah adik kelas (yang di ketahui bernama Anisa.) mungkin itu sudah sangat cukup baginya.

Disisi lain, Anisa juga ternyata memiliki perasaan yang sama dengan apa yang di rasakan oleh Dani. Setiap hari sebenarnya ketika Anisa pulang sekolah, dia selalu mencoba untuk mencuri perhatian nya Dani dengan bagaimanapun caranya. Tetapi karena Dani sudah mempunyai pacar dan Anisa terlalu malu untuk mengungkapkan nya karena mungkin akan di anggap Lancang apabila Anisa tiba-tiba langsung mengucapkan kata “suka”. Setiap harinya, di jendela kelas Anisa selalu memandang dari kejauhan sosok Dani yang sebenarnya juga sudah siap untuk menunggunya seperti biasa –biasa seperti pulang sekolah— namun juga rupanya Dani terlalu malu untuk mengungkapkannya, bahkan sekedar menyapa nya, Dani tidak bisa.

Ketika waktu senggang, tidak ada PR atau tugas-tugas dari sekolah yang memberatkan Dani, dia mencoba untuk mencari kontak / pin bb nya Anisa. Tetapi entah siapa yang memulai, kontak Anisa (pin bb.) sudah ada di BBM nya Dani, sebenarnya Dani ragu untuk sekedar men-chat nya.

“PING!!!”

PING!!!” Anisa membalas chatnya. Didalam hatinya, Anisa gembira bukan kepalang karena akhirnya setelah beberapa lama dia di chat oleh kaka kelas yang dia sukai. Di sisi lain, di hati Dani pun merasa gugup. Karena memang Dani memiliki penyakit yang apabila bertemu / sekedar menyapa perempuan yang di sukai nya akan menjadi gugup.

Kamu.. yang tadi pulang sama si gendut itu kan??”

“Haha.. namanya Salsa ka. Bukan gendut =D”

“ohh gitu ya.. hehe maaf deh” kata dani gugup, dia bingung mau membalas apa.

iya ka. Eh kak mau nanya, ko kaka Gundul sih?”

Pada saat itu, rambut Dani memang digundul habis dikarenakan penyakit tukang cukur rambut alias “salah potong”.

eh.. anu nis…”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Beberapa bulan setelah kejadian itu. Mereka tidak pernah berhubungan lagi, sedikit pun. Entah kesibukan masing-masing, atau masing-masing sudah memiliki dambatan hati nya, siapa yang tahu?. Namun masing-masing dari mereka masih memiliki rasa “suka” dalam lubuk hati yang paling dalam, seperti biasa, mereka masih curi-curi pandang atau sekedar meliat dan berkata dalam hati “gila.. cantik/ganteng banget tuh orang..”. Namun ceritanya baru dimulai ketika Dani sudah menyelesaikan UN dan menerima hasil kelulusan, serta melaksanakan Perpisahan dan Pelantikan di sekolahnya. Sekitar satu bulan setelah di adakan nya pelantikan dan Dani harus merantau ke pulau Jawa karena dia diterima di salah satu Universitas islam ternama di daerah Jateng, entah suatu kebetulan atau apalah namanya itu. Ketika 3 hari sebelum keberangkatan Dani, dia selalu menjenguk teman-temannya di salah satu tempat biasa mereka ngumpul. Pada saat itu, adik kelas Dani (cowo.) sedang asyik ngobrol di telepon dengan pacarnya. Iseng, dani langsung nyerocos.

mat, pacar lo kelas mana?”

“eh Dan, dia kelas XC. Kenapa memangnya?”

Sejenak dani berpikir, dalam hatinya Dani berkata “wah, kebetulan itu kelasnya Anisa.”

oh iya.. bilangin sama pacarmu.. titip salam sama Anisa ya!” kata ku yang sebenarnya Iseng belaka.

Besoknya, dani mendapatkan kabar dari Rahmat yang cukup membuat dani tercengang.

dan, kata Anisa “iyaaa. Salam balik””

Seketika dani langsung terperanjat, dia tidak menyangka bahwa Anisa yang selama ini selalu
diliatnya dari kejauhan, juga menyimpan rasa tersendiri di dalam hatinya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Begitulah, kita tidak bisa menebak orang itu suka / tidak terhadap kita. Namun seperti apa yang dialami Dani dan Anisa tersebut, mereka sama-sama tidak tahu bahwa mereka itu sama-sama suka. Singkat kata, karena Dani sudah putus dengan pacar sebelumnya. Anisa menjadi kandidat kuat buat pengganti pacar Dani sebelumnya, mereka memulai PDKT  dengan konyol nya atau dalam bahasa aslinya “­Malu malu anjing” hahaha.. sekitar satu bulan PDKT, akhirnya Dani memantapkan dirinya untuk menyatakan hatinya kepada Anisa. Dan kebetulan pada saat itu adalah libur hari raya Adha, jadi Dani berkesempatan untuk bertatap muka secara langsung karena Dani pada waktu itu di ijinkan untuk pulang kampong ke Banjarmasin.

Ketika mereka bertatap muka (didepan kost Anisa.)

eh.. hmm.. anu. Km mau gak jadi pacar aku?”  Dani langsung mengatakan nya dengan blak-blakan.

Hah?”

“km mau gak jadi pacar aku?”

“kenapa harus mau?”

“ya… kalau misalkan diterima Alhamdulillah, kalau ga diterima ya gpp juga sih” Kata dani pasrah.

hmmmmm..”

……

………..

………………..

Tidak ada sepatah katapun dari Anisa, tapi tiba – tiba Anisa mengangguk perlahan. Berarti cinta Dani pada saat itu diterima.

oh yasudah.. makasih ya. Aku pulang dulu.” Kata dani sambil senyum dan langsung memasang 
Helm nya.

Gitu doang? Sialan.” Kata Anisa sedikit kesal, Dani hanya tertawa dan langsung kabur.. hahahah.


Pada hari itu, tanggal 03-10-2014, hubungan mereka resmi berubah dari Kakak-Adek_Zone menjadi Pacaran. alhamdulillah, sampai berita ini diterbitkan di blog gue, mereka masih pacaran dengan Hot Hot Chicken Shit nya atau Panas Panas Taik Ayam. If you know what i mean lah :)) karena Dani harus menunaikan kewajiban nya yaitu menuntut ilmu di pulau jawa, alhasil mereka melakukan Hubungan Jarak Jauh atau biasa di bilang DSLR  LDR. tetapi mereka diyakini bisa menjaga kepercayaan nya masing-masing walaupun Dani pernah membuatnya sangat kecewa dikarenakan suatu alasan.

dan, inilah penampakan "Dani" dan "Anisa", liat, betapa bahgia nya mereka ketika Jadian :)))


Minggu, 02 November 2014

POLITIK :)))

HY GAY! lama tak jumpa ya, dikarenakan kesibukan dan belum ada ide buat cerita yang bagus, jadinya blog ini vakum beberapa waktu ya (ceilah lebay amat.). Mohon maaf sekali bagi pembaca setia blog gue dimanapun kalian berada gue masih belum bisa posting cerita - cerita dikarenakan kekurangan ide -_- tapi ketika gue kembali menjelajah ke halaman facebook gue, gue nemu satu cerita yang sangat bagus dan sangat keren maknanya. Nah semoga kalian bisa terhibur untuk sementara waktu sampai gue ada ide lagi buat nulis karya gue, hehe makasih dan selamat membaca !!!! ^_^






ditulis dari akun Facebook yang bernama Giyan Potgieter. makasih bro ceritanya keren banget sumpah!. oke langsung saja simak ya gaes!

"Seorang anak kecil bertanya pada ayahnya; “Ayah, dapatkah kau jelaskan apakah politik itu?”
Ayah berkata,”Nak, aku akan menjelaskan seperti ini:
Aku adalah pencari nafkah bagi keluarga, jadi sebutlah aku KAPITALISME.
Ibumu, dia adalah pengatur keuangan, sehingga kita sebut dia PEMERINTAH.
Kami disini untuk memenuhi kebutuhanmu, sehingga kau kita sebut RAKYAT.
Bibi Pembantu, kita anggap sebagai BURUH.
Sekarang adikmu yang masih bayi, kita sebut dia MASA DEPAN.
Sekarang pikirkanlah hal ini dan pertimbangkanlah, apakah ini masuk akal bagimu?”

Anak tersebut masuk ke kamarnya dan memikirkan apa yang baru saja dikatakan ayahnya. Tengah malam, dia mendengar adiknya menangis, lalu dia bangun dan memeriksanya, dan dia menemukan adiknya basah kuyup dan kotor karena adiknya pipis dan buang air besar. Anak itu lantas pergi ke kamar orang tuanya, dan melihat ibunya sedang tidur nyenyak sambil mendengkur. Dia tak ingin membangunkan ibunya. Karenanya, ia pergi ke kamar pembantu. Pintunya terkunci. Dia mengintip dari lubang kunci, dan alamaaakk! Dia melihat ayahnya sedang bercinta dengan si pembantu.
Dia menyerah dan kembali ke kamarnya.
Pagi harinya, anak kecil itu berkata pada ayahnya; “Kurasa sekarang aku mengerti apa itu Politik.”
Ayah menjawab, “Bagus, Nak. Ceritakan padaku pendapatmu tentang politik.”
Si anak segera menjawab, “Ketika Kapitalisme sedang memanfaatkan Buruh dan Pemerintah sedang tidur pulas, Rakyat hanya bisa menonton dan bingung melihat Masa Depan berada dalam kesulitan besar.. Maaf, Ayah. Aku terpaksa menggunakan 'Bahasa Politik' karena tidak ingin mengecewakan Pemerintah.”"